CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 10 November 2010

EPIDEMIOLOGY INVESTIGATION

By : Raisya Fajriah

A.MALARIA

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium ditularkan oleh nyamuk spesies Anopheles.Penyakit ini ditandai dengan demam yang sering berkala (periodic) dengan berbagai derajat,kurang darah(anemia),limpa membesar,serta dengan berbagai kelompok gejala (sindroma)karena gangguan pada hati ,otak,dan ginjal.Golongan yang beresiko tertular malaria antara lain ibu hamil,pelancong yang tidak memiliki kekebalan terhadap malaria,pengungsi,pekerja yang berpindah ke tempat yang endemis malaria,anak-anak kecil di daerah transmisi stabil yang belum mengembangkan kekebalan protektif terhadap bentuk yang paling parah dari penyakit orang dengan HIV / AIDS akan meningkatkan risiko penyakit malaria ketika terinfeksi.Lingkungan yang memungkinkan adnya malaria adalah ada nyamuk Anopheles yang sesuai,kondisi lingkungan , seperti suhu 18-290C ketinggian <2000 m di atas permukaan laut.

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI MALARIA 

Misal di daerah X salah satu warganya menunjukkan ada gejala-gejala malaria,maka harus segera dilakukan uji laboratorium untuk memastikan apakah benar-benar seseorang tersebut menderita malaria atau tidak,kemudian perlu menyelidiki apakah warga di sekitarnya juga mengalami gejala-gejala yang sama seperti yang dialami orang yang sudah positif malaria.Selanjutnya,kita mengecek di masing-masing rumah sekitar 20 rumah apakah ada yang mengalami gejala seperti itu atau tidak ,kenapa hanya 20 rumah,karena itu sudah mewakili tidak harus semua rumah di survey.Jika yang mengalami lebih dari sepuluh,maka sepuluh orang itu dijadikan sample dan harus segera dilakukan uji laboratorium.jika hasilnya ke sepuluh orang tersebut positif maka,di lingkungan sekitar ada indikasi sumber penularan,jika hasilnya negative berarti dan hanya satu orang yang mengalami malaria maka ada indikasi sebagai penyakit bawaan. Langkah selanjutnya adalah menyelidiki lingkungan sekitar yang dicurigai ada sumber penularan,seperti ada vektornya atau tidak,karena malaria maka vectornya adalah nyamuk Anopheles.Pengamatan dan penyelidikannya mulai dari memeriksa jentik-jentik nyamuk di lingkungan air sebagai tempat perkembangbiakan(water-related insect vector),sampai pemeriksaan nyamuknya apakah mengandung sporozoa Plasmodium apa tidak..Kalau semisal dengan pemeriksaan sumber penularan tidak menunjukkan ciri-ciri lingkungan itu ada vector nyamuk Anopheles maka bisa sebagai penyakit bawaan,seperti dari daerah tempat bekerja,atau dari kampung halaman.Kemudian data penyelidikan epidemiologi ini di laporkan ke Ketua RT,Ketua RW,Lurah setempat,agar segera dilakukan tindakan lanjutan. 

TINDAK LANJUT 

a).Jika hanya satu orang yang positif terkena Malaria maka harus segera menjalani pengobatan,karena jika tidak segera di obati akan bisa menular ke orang lain jika di daerah itu ada vector penyebab malaria(nyamuk Anopheles)

b).Jika yang terkena satu dan tidak ada vector penyebab malaria maka hanya di lakukan pengobatan terhadap individu tersebut 

c).Jika yang menderita banyak dan ada vector penyebab malaria maka yang harus dilakukan pengobatan yang cepat dan efektif dengan terapi kombinasi berbasis artemisinin, penggunaan jaring insektisida oleh orang resiko dan indoor sisa penyemprotan dengan insektisida untuk pengendalian nyamuk vector. 
Pencegahan meliputi:
  • Kelambu insektisida (ITN): jaring abadi Long diresapi insektisida (LLINs) adalah bentuk yang diinginkan dari kelambu insektisida dirawat untuk program distribusi kesehatan masyarakat. WHO merekomendasikan cakupan pengendalian vektor universal, dan di kebanyakan tempat, biaya yang paling cara yang efektif untuk mencapai ini adalah melalui penyediaan LLINs, sehingga setiap orang di daerah transmisi tinggi tidur di bawah LLIN setiap malam. 
  • Indoor penyemprotan dengan insektisida residual: 
Indoor residual penyemprotan (IRS) dengan insektisida adalah cara yang paling ampuh untuk cepat mengurangi penularan malaria. potensi penuh adalah menyadari apabila minimal 80% dari rumah di daerah target yang disemprot. Indoor penyemprotan efektif untuk 3-6 bulan, tergantung pada insektisida digunakan dan jenis permukaan yang disemprotkan. DDT bisa efektif untuk 9-12 bulan di beberapa kasus. Lagi-bentuk abadi dari insektisida IRS sedang dalam pengembangan,kemudian dilakukan penyuluhan untuk sanitasi lingkungan,dan hygiene individu. Penyuluhan agar selalu menjaga status gizinya dan hygiene baik lingkungan serta sanitasi lingkungan. 

B.TB PARU 

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.Gejala-gejala meliputi demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Penurunan nafsu makan dan berat badan,Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah),Perasaan tidak enak(malaise),lemah,menimbulkan suara"mengi,meningitis (radang selaput otak), adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang. 

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI TB PARU 
Misal di daerah X ada indikasi warga terkena TB paru.Penyelidikan epidemiologi yang dilakukan meliputi: 

1.Langkah Investigasi (meliputi survey
Dengan mendatangi rumah –rumah warga, menanyakan apakah ada yang menderita TB Paru apa tidak,kalau misal yang disurvei tidak tahu apa itu TB Paru ,bisa dengan menerangkan gejala-gejala TB Paru seperti apa,sehingga warga bisa menjelaskan apa yang mereka alami selama ini.Ketika ada sinyal bahwa mereka memiliki gejala mirip TB paru harus segera di laporkan agar ada tindakan lanjutan. 

2.Langkah Collecting 
Setelah survey dilakukan pengumpulan data,di catat siapa-siapa saja yang memiliki gejala mirip TB Paru,hal ini sebagai dasar langkah uji laboatorium .Jika yang memiliki gejala mirip TB banyak maka diambil sample saja,karena sample bisa diambil kesimpulan secara general. 

3.Langkah Analysis 
Misal hasil hasil laboratorium menunjukkan positif gejala TB paru maka bisa di analisis bahwa status kesehatan masyrakat sekitar buruk,karena bakteri Mycobacterium tubebculosis tidak akan berkembang di dalam tubuh manusia.jika memliki imun dan ketahanan tubuh yang bagus,kemudian bisa dikategorikan bahwa masyarakat sekitar tingkat pendidikannya rendah karena dengan adanya gejala-gejala seperti itu tidak segera memeriksakan diri, tidak mementingkan kesehatan pula,kemudian kontak penderita satu sama lain sangat dekat sehingga banyak yang tertular akibat acuhnya terhadap kesehatan dirinya. 

4.Langkah Conclusion 
Dengan adanya data-data,hasil uji laboratorium maka harus segera dilakukan tindakan pencegahan,pengobatan penderita,penyuluhan.

TINDAK LANJUT

a).Jika memang hanya satu penderita TB Paru maka harus segera dilakukan pengobatan yang intensif,perbaikan gizi. 

b).Menghindarkan kontak antara penderita dengan faktor resiko apalagi keluarga,karena TB Paru bisa ditularkan melalui udara ketika sedang batuk,maupun alat makan bersama,dan terkena dahak penderita dan masuk ke makanan atau minuman 

c).Jika yang menderita TB Paru banyak maka secara otomatis pengobatan yang ekstra intensif,agar bisa sembuh dan tidak menular ke orang lain. Kemudian penyuluhan agar ketika ada tanda-tanda mirip TB Paru yang mengenai faktor resiko segera memeriksakan diri agar tidak berlanjut parah,kemudian perbaikan status gizi juga karena berpengaruh terhadap kondisi tubuh. 

C.CAMPAK 

Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus campak atau morbili. Pada awalnya penyakit campak agak sulit untuk dideteksi. Namun, secara garis besar penyakit campak bisa dibagi menjadi 3 fase. Fase pertama disebut masa inkubasi yang berlangsung sekitar 10-12 hari. Pada fase ini, anak sudah mulai terkena infeksi tapi pada dirinya belum tampak gejala apa pun. Bercak-bercak merah yang merupakan ciri khas campak belum keluar. Pada fase kedua (fase prodormal) barulah timbul gejala yang mirip penyakit flu, seperti batuk, pilek, dan demam. Mata tampak kemerah-merahan dan berair. Bila melihat sesuatu, mata akan silau (photo phobia). Di sebelah dalam mulut muncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3-4 hari. Terkadang anak juga mengalami diare. Satu-dua hari kemudian timbul demam tinggi yang turun naik, berkisar 38- 40,50c. Fase ketiga ditandai dengan keluarnya bercak merah seiring dengan demam tinggi yang terjadi. Namun, bercak tak langsung muncul di seluruh tubuh, melainkan bertahap dan merambat. Bermula dari belakang kuping, leher, dada, muka, tangan dan kaki. Warnanya pun khas; merah dengan ukuran yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Cara penularan penyakit campak  berlangsung sangat cepat melalui perantara udara atau semburan ludah (droplet) yang terisap lewat hidung atau mulut. Penularan terjadi pada masa fase kedua hingga 1-2 hari setelah bercak merah timbul. Campak merupakan penyakit akut yang mudah sekali menular dan sering terjadi komplikasi yang serius. Hampir semua anak di bawah 5 tahun di negara berkembang akan terserang penyakit ini, sedangkan di negara maju biasanya menyerang anak usia remaja atau dewasa muda yang tidak terlindung oleh imunisasi. 

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI CAMPAK 

Misal daerah X ada kasus Campak yang menyerang anak-anak,dan penderitanya tidak hanya satu,maka akan di lakukan peyelidikan epidemiologi,meliputi: 

a).Langkah Investigate(meliputi survey) 
Dengan mendatangi rumah warga ,menanyakan apakah ada kejadian sebelumnya seperti ini,apakah lebih besar penderitanya.Bagaimana gejala-gejala yang di alami anak-anaknya,umur berapa yang terindikasi menderita campak,bertanya apa saja kebiasaan penderita 

b).Langkah Collecting 
Setelah survey dirumah-rumah warga ,maka dikumpulkan data-data survey tadi,di lihat siapa-siapa yang memang terindikasi terkena campak,di golongkan sesuai umur. 

c).Langkah Analysis
Dari hasil pengumpulan data bisa dilihat yang berisiko terkena campak siapa saja,umur berapa,bagaimana konsumsi makanan sehari-sehari karena bisa mendukung keberlanjutan virus yang ada di tubuh si anak tersebut.Dengan begitu bisa dilihat status kesehatan daerah itu baik tau buruk.

d).Langkah Conclusion 
Dengan semua data yang diperoleh,akan segera dilaporkan ke pihak daerah setempat sepeti Ketua RT,Ketua RW atau bahkan Lurah agar segera dilakukan tindakan pengobatan maupun penyuluhan

TINDAK LANJUT 
  • Segera dilakukan pengobatan kepada penderita agar tidak semakin parah.
  • Bila campaknya ringan, anak cukup dirawat di rumah.
  • Kalau campaknya berat atau sampai terjadi komplikasi maka harus dirawat di rumah sakit. 
  • Anak perlu dirawat di tempat tersendiri agar tidak menularkan penyakitnya kepada yang lain. 
  • Apalagi bila ada bayi di rumah yang belum mendapat imunisasi . 
  • Beri penderita asupan makanan bergizi seimbang dan cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Makanannya harus mudah dicerna, karena anak campak rentan terjangkit infeksi lain, seperti radang tenggorokan, flu, atau lainnya. 
  • Masa rentan ini masih berlangsung sebulan setelah sembuh karena daya tahan tubuh penderita yang masih lemah. Lakukan pengobatan yang tepat dengan berkonsultasi pada dokter. 
  • Jaga kebersihan tubuh anak dengan tetap memandikannya. Anak perlu beristirahat yang cukup. 

D.KEMATIAN IBU

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan. Penyebab kematian ibu. adalah perdarahan, eklampsia atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus lama, komplikasi aborsi,dan infeksi. Kematian seorang wanita yg terjadi selama kehamilan sampai dgn 42 hr setelah berakhirnya kehamilan, tanpa memperhatikan lama dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh atau dipicu oleh kehamilannya atau penanganan kehamilannya, tetapi bukan karena kecelakaan 

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

Misal daerah X ada kasus kematian ibu,maka Penyelidikan epidemiologi perlu dilakukan,meliputi: 
a).Langkah Investigate 
Dalam hal ini dengan melakukan survey dirumah warga yang mempunyai kasus kematian ibu,menanyakan kapan meninggal setelah melahirkan apa dalam proses melahirkan,bagaimana konsumsi gizi selama kehamilan,apakah ada beban mental atau mungkin ada masalah,adakah riwayat penyakit sebelumnya,sudah pernah melahirkan berapa kali,umur berapa sekarang.

b).Langkah Collecting 
Dalam hal ini setelah data survey terkumpul di lakukan pengelompokan sesuai variable penelitian agar mempermudah dalam hal analisis.Dan mudah dalam menjelaskan ke orang awam.

c).Langkah Analysis
Dengan pengelompokan data-data sesuai variable,maka analisis dapat mudah dilakukan,seperti,umur yang sudah terlalu tua untuk proses kelahiran juga tidak bagus karena kondisi tubuh yang lemah,riwayat penyakit juga akan mempengaruhi ketika kelahiran semisal punya riwayat darah tinggi apa tumor di rahim,konsumsi gizi apakah bagus itu juga akan mempengaruhi kondisi si ibu dan si janin

 d)Langkah Conclusion 
Dengan ada data seperti itu maka harus segera dilakukan upaya pencegahan agar kematian ibu tidak semakin tinggi,kemudian upaya pemberdayaan wanita. 

PENCEGAHAN
Untuk mencegah kematian ibu akibat melahirkan semakin tinggi,maka perlu adanya pemberdayaan wanita,dan program safemotherhood dan meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas dancost effective. 

Tujuan Safe motherhood adalah sebagai upaya untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinannya dapat dilalui dgn sehat dan aman, serta menghasilkan bayi yg sehat, Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin, nifas. Selain menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. 

4 pilar dalam Safemotherhood: 
a.Keluarga Berencana 
b.Asuhan atenatal 
c.Persalinan bersih dan aman 
d.Pelayanan obstreti essential 

E.KEMATIAN BAYI/LAHIR MATI

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI 

a).Langkah Investigate 

Dalam hal ini dengan melakukan survey dirumah warga yang mempunyai kasus kematian bayi,menanyakan kapan meninggal,bagaimana konsumsi gizi selama kehamilan kali,umur berapa,ada penyakit pada si ibu.

b).Langkah Collecting 

Dalam hal ini setelah data survey terkumpul di lakukan pengelompokan sesuai variable penelitian agar mempermudah dalam hal analisis.Dan mudah dalam menjelaskan ke orang awam.

c).Langkah Analysis 
Dengan pengelompokan data-data sesuai variable,maka analisis dapat mudah dilakukan,seperti,umur yang sudah terlalu tua untuk proses kelahiran juga tidak bagus karena kondisi tubuh yang lemah,riwayat penyakit juga akan mempengaruhi ketika kelahiran semisal punya riwayat darah tinggi apa tumor di rahim,konsumsi gizi apakah bagus itu juga akan mempengaruhi kondisi janin 

d)Langkah Conclusion 

Dengan ada data seperti itu maka harus segera dilakukan upaya pencegahan agar kematian bayi tidak semakin tinggi,kemudian upaya pemberdayaan wanita dalam proses kelahiran agar janin selamat. 

PENCEGAHAN 
  • Salah satu cara untuk mengurangi angka kematian bayi akibat infeksi adalah program imunisasi, nutrisi seimbang, dan pemberian air susu ibu. Dengan imunisasi, biaya pengobatan untuk penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi bisa ditekan  20-25 kali. 
  • Penilaian ke atas janin dijalankan pada ibu-ibu yang berisiko tinggi terhadap masalah lahir mati - seperti ibu-ibu yang mempunyai masalah kesehatan (yang ada diabetes dan tekanan darah tinggi) terutama pada minggu terakhir kehamilan. 
  • Sekiranya semasa janin tersebut terdapat penemuan yang luar biasa, maka usaha untuk melahirkan bayi itu lebih awal mungkin dapat mengelakkan kejadian lahir mati. 
  • Catat pergerakan janin digunakan oleh para doktor untuk menjejak pergerakan janin dilakukan beberapa kali dalam sehari, terutamanya selepas minggu ke 26 kehamilan. 
  • Sekiranya bayi itu kurang menendang atau bergerak dari biasa, penilaian lanjutan ke atas janin perlu dijalankan.
  • Jaga kesehatan diri anda dengan baik sebelum mengandung. 
  • Setelah mengandung, dapatkan penjagaan ibu mengandung seawal mungkin untuk memastikan keadaan bayi anda sehat. 
  • Konsumsi makanan yang bergizi,dan ketenangan hati sangat perlu 
  • Dengan pemeriksaan rutin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar