CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 09 Desember 2010

KEJADIAN LUAR BIASA / KLB

by : Raisya Fajriah


Kejadian luar biasa(KLB) didefinisikan sebagai peningkatan suatu kasus penyakit didaerah tertentu pada kelompok tertentu dan pada waktu tertentu,bisa didefinisikan juga KLB merupakan suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.” (Peraturan Menteri Kesehatan No. 949/Menkes/SK/VIII/2004).

Sedangkan wabah merupakan Kejadian terjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi keadaan yg lazim pada waktu &daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.(UU NO 4 TH 1984).

1.Kriteria suatu kejadian penyakit dikatakan wabah/KLB

Suatu penyakit dapat dikatakan KLB apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a.Timbulnya suatu penyakit/penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak
dikenal.

b.Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).

c.Peningkatan kejadian penyakit/kematian, dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (hari, minggu, bulan, tahun).

d.Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

e.Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dari tahun sebelumnya.

f.Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibanding dengan CFR dari periode sebelumnya.

g.Propotional rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yang sama dan kurun waktu atau tahun sebelumnya.

h.Beberapa penyakit khusus : kolera, DHF/DSS
  • Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis).
  • Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.
i.Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita :
  • Keracunan makanan
  • Keracunan pestisida 
Karakteristik Penyakit yang berpotensi KLB:
1.Penyakit yang terindikasi mengalami peningkatan kasus secara cepat.
2.Merupakan penyakit menular dan termasuk juga kejadian keracunan.
3.Mempunyai masa inkubasi yang cepat.
4.Terjadi di daerah dengan padat hunian.

Penyakit-Penyakit Berpotensi Wabah/KLB :

1.Penyakit karantina/penyakit wabah penting: Kholera, Pes, Yellow Fever.

2.Penyakit potensi wabah/KLB yang menjalar dalam waktu cepat/mempunyai mortalitas tinggi & penyakit yang masuk program eradikasi/eliminasi dan memerlukan tindakan segera : DHF,Campak,Rabies, Tetanus neonatorum, Diare, Pertusis, Poliomyelitis.

3.Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan beberapa penyakit penting : Malaria, Frambosia, Influenza, Anthrax, Hepatitis, Typhus abdominalis,  Meningitis, Keracunan, Encephalitis, Tetanus.

4.Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi wabah dan atau KLB,  tetapi masuk program : Kecacingan, Kusta, Tuberkulosa, Syphilis,  Gonorrhoe, Filariasis, dll

2.”Herd Immunity”

Immunity merupakan kondisi kekebalan tubuh; perlindungan terhadap penyakit menular diberikan baik oleh respon imun yang dihasilkan oleh infeksi imunisasi atau sebelumnya atau oleh faktor nonimmunologic lain.        

Herd immunity itu sendiri adalah pertahanan kelompok / pertahanan sekelompok masyarakat terhadap masuknya dan menyebarnya agen infeksi, karena sebagian besar anggota kelompok tersebut memiliki daya tahan terhadap infeksi yang berbeda –beda. Kekebalan kelompok diakibatkan oleh menurunnya peluang penularan bibit penyakit dari penderita yang terinfeksi kepada orang sehat yang rentan bila sebagian besar anggota kelompok tersebut memiliki ketahanan yang tinggi terhadap penyakit itu. Herd Immunity bisa dikatakan jika bahwa antara masyarakat yang kebal dan tidak kebal terhadap suatu penyakit tidak mengelompok sendiri-sendiri sehingga penyebaran penyakit bisa menurun dalam suatu kelompok tertentu.

Teori Herd immunity menyatakan bahwa, dalam penyakit menular yang ditularkan dari individu ke individu, rantai infeksi mungkin akan terganggu ketika sejumlah besar populasi kebal terhadap penyakit. Semakin besar proporsi individu yang kebal, semakin kecil kemungkinan bahwa individu rentan akan datang ke dalam kontak dengan individu menular.
Herd immunity yang rendah merupakan salah faktor yang menyebabkan timbulnya suatu wabah disamping faktor pathogenesiti(kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksipada pejamu sehingga timbul sakit) dan lingkungan yang buruk.

3.Apa yang harus dilakukan agar fenomena wabah/KLB dapat dicegah?

Tindakan yang perlu dilakukan meliputi:

 a.Sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa (SKD -KLB)

Sebagai suatu upaya pencegahan dan penanggulangan KLB secara dini dengan melakukan kegiatan untuk mengantisipasi KLB. Kegiatan yang dilakukan berupa pengamatan yang sistematis dan terus-menerus yang mendukung sikap tanggap/waspada yang cepat dan tepat terhadap adanya suatu perubahan status kesehatan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data kasus baru dari penyakit-penyakit yang berpotensi terjadi KLB secara mingguan sebagai upaya SKD-KLB. Data-data yang telah terkumpul dilakukan pengolahan dan analisis data untuk penyusunan rumusan kegiatan perbaikan oleh tim epidemiologi.
Kemudian Laporan mingguan wabah/KLB dari puskesmas dan rumah sakit merupakan salah satu komponen penting untuk deteksi dini terhadap kejadian luar biasa suatu penyakit sehingga wajib dikirimkan seminggu sekali oleh puskesmas dan rumah sakit ke dinas kesehatan. Laporan memuat jumlah penderita dan kematian dari penyakit-penyakit potensial KLB tertentu serta masalah kesehatan ibu/anak. Laporan ini merupakan bahan baku utama untuk diolah secara rutin (seminggu sekali) menjadi informasi yang dapat menunjukkan adanya indikasi KLB

b. Tim Gerak Cepat(TGC)
Sekelompok tenaga kesehatan yang bertugas menyelesaikan pengamatan dan penanggulangan wabah di lapangan sesuai dengan data penderita puskesmas atau data penyelidikan epidemiologi.Kegiatan meliputi Pengamatan :Pencarian penderita lain yang tidak datang berobat.Pengambilan usap dubur terhadap orang yang dicurigai terutama anggota keluarga.Pengambilan contoh air sumur, sungai, air pabrik dll yang diduga tercemari dan sebagaisumberpenularan.Pelacakan kasus untuk mencari asal usul penularan dan mengantisipasi penyebarannya
Pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit bagi setiap penderita yang ditemukan di lapangan. 

c.Dengan penyelidikan wabah(epidemiologi)
Penyelidikan wabah ini dimulai dari identifikasi wabah sampai pelaporan wabah.

1.Identifikasi wabah
• Mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan wabah
• Mengetahui Sumber Penularan
Dengan mengetahui sumber penularan,maka bisa dilakukan hal menanggulangi sumber pathogen.
• Mengetahui Etiologi(bisa mengetahui penyebab –penyebab penyakit)
• Mengetahui sifat penularan
Dengan mengetahui sifat penularan bisa dilakukan pemutusan mata rantai penyakit tersebut agar tidak berkembang.

2.Penentuan masa akhir wabah
Dengan mengetahui masa akhir wabah bisa dilakukan pengendalian yang tepat.

3.Pelaporan wabah
Hai ini mempunyai tujuan untuk perencanaan-perencanaan program ; Pelaksanaan rencana penanggulangan wabah itu sendiri ; Sebagai referensi penanganan wabah bila terjadi hal yg sama di kemudian hari.

Rabu, 10 November 2010

EPIDEMIOLOGY INVESTIGATION

By : Raisya Fajriah

A.MALARIA

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium ditularkan oleh nyamuk spesies Anopheles.Penyakit ini ditandai dengan demam yang sering berkala (periodic) dengan berbagai derajat,kurang darah(anemia),limpa membesar,serta dengan berbagai kelompok gejala (sindroma)karena gangguan pada hati ,otak,dan ginjal.Golongan yang beresiko tertular malaria antara lain ibu hamil,pelancong yang tidak memiliki kekebalan terhadap malaria,pengungsi,pekerja yang berpindah ke tempat yang endemis malaria,anak-anak kecil di daerah transmisi stabil yang belum mengembangkan kekebalan protektif terhadap bentuk yang paling parah dari penyakit orang dengan HIV / AIDS akan meningkatkan risiko penyakit malaria ketika terinfeksi.Lingkungan yang memungkinkan adnya malaria adalah ada nyamuk Anopheles yang sesuai,kondisi lingkungan , seperti suhu 18-290C ketinggian <2000 m di atas permukaan laut.

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI MALARIA 

Misal di daerah X salah satu warganya menunjukkan ada gejala-gejala malaria,maka harus segera dilakukan uji laboratorium untuk memastikan apakah benar-benar seseorang tersebut menderita malaria atau tidak,kemudian perlu menyelidiki apakah warga di sekitarnya juga mengalami gejala-gejala yang sama seperti yang dialami orang yang sudah positif malaria.Selanjutnya,kita mengecek di masing-masing rumah sekitar 20 rumah apakah ada yang mengalami gejala seperti itu atau tidak ,kenapa hanya 20 rumah,karena itu sudah mewakili tidak harus semua rumah di survey.Jika yang mengalami lebih dari sepuluh,maka sepuluh orang itu dijadikan sample dan harus segera dilakukan uji laboratorium.jika hasilnya ke sepuluh orang tersebut positif maka,di lingkungan sekitar ada indikasi sumber penularan,jika hasilnya negative berarti dan hanya satu orang yang mengalami malaria maka ada indikasi sebagai penyakit bawaan. Langkah selanjutnya adalah menyelidiki lingkungan sekitar yang dicurigai ada sumber penularan,seperti ada vektornya atau tidak,karena malaria maka vectornya adalah nyamuk Anopheles.Pengamatan dan penyelidikannya mulai dari memeriksa jentik-jentik nyamuk di lingkungan air sebagai tempat perkembangbiakan(water-related insect vector),sampai pemeriksaan nyamuknya apakah mengandung sporozoa Plasmodium apa tidak..Kalau semisal dengan pemeriksaan sumber penularan tidak menunjukkan ciri-ciri lingkungan itu ada vector nyamuk Anopheles maka bisa sebagai penyakit bawaan,seperti dari daerah tempat bekerja,atau dari kampung halaman.Kemudian data penyelidikan epidemiologi ini di laporkan ke Ketua RT,Ketua RW,Lurah setempat,agar segera dilakukan tindakan lanjutan. 

TINDAK LANJUT 

a).Jika hanya satu orang yang positif terkena Malaria maka harus segera menjalani pengobatan,karena jika tidak segera di obati akan bisa menular ke orang lain jika di daerah itu ada vector penyebab malaria(nyamuk Anopheles)

b).Jika yang terkena satu dan tidak ada vector penyebab malaria maka hanya di lakukan pengobatan terhadap individu tersebut 

c).Jika yang menderita banyak dan ada vector penyebab malaria maka yang harus dilakukan pengobatan yang cepat dan efektif dengan terapi kombinasi berbasis artemisinin, penggunaan jaring insektisida oleh orang resiko dan indoor sisa penyemprotan dengan insektisida untuk pengendalian nyamuk vector. 
Pencegahan meliputi:
  • Kelambu insektisida (ITN): jaring abadi Long diresapi insektisida (LLINs) adalah bentuk yang diinginkan dari kelambu insektisida dirawat untuk program distribusi kesehatan masyarakat. WHO merekomendasikan cakupan pengendalian vektor universal, dan di kebanyakan tempat, biaya yang paling cara yang efektif untuk mencapai ini adalah melalui penyediaan LLINs, sehingga setiap orang di daerah transmisi tinggi tidur di bawah LLIN setiap malam. 
  • Indoor penyemprotan dengan insektisida residual: 
Indoor residual penyemprotan (IRS) dengan insektisida adalah cara yang paling ampuh untuk cepat mengurangi penularan malaria. potensi penuh adalah menyadari apabila minimal 80% dari rumah di daerah target yang disemprot. Indoor penyemprotan efektif untuk 3-6 bulan, tergantung pada insektisida digunakan dan jenis permukaan yang disemprotkan. DDT bisa efektif untuk 9-12 bulan di beberapa kasus. Lagi-bentuk abadi dari insektisida IRS sedang dalam pengembangan,kemudian dilakukan penyuluhan untuk sanitasi lingkungan,dan hygiene individu. Penyuluhan agar selalu menjaga status gizinya dan hygiene baik lingkungan serta sanitasi lingkungan. 

B.TB PARU 

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.Gejala-gejala meliputi demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Penurunan nafsu makan dan berat badan,Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah),Perasaan tidak enak(malaise),lemah,menimbulkan suara"mengi,meningitis (radang selaput otak), adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang. 

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI TB PARU 
Misal di daerah X ada indikasi warga terkena TB paru.Penyelidikan epidemiologi yang dilakukan meliputi: 

1.Langkah Investigasi (meliputi survey
Dengan mendatangi rumah –rumah warga, menanyakan apakah ada yang menderita TB Paru apa tidak,kalau misal yang disurvei tidak tahu apa itu TB Paru ,bisa dengan menerangkan gejala-gejala TB Paru seperti apa,sehingga warga bisa menjelaskan apa yang mereka alami selama ini.Ketika ada sinyal bahwa mereka memiliki gejala mirip TB paru harus segera di laporkan agar ada tindakan lanjutan. 

2.Langkah Collecting 
Setelah survey dilakukan pengumpulan data,di catat siapa-siapa saja yang memiliki gejala mirip TB Paru,hal ini sebagai dasar langkah uji laboatorium .Jika yang memiliki gejala mirip TB banyak maka diambil sample saja,karena sample bisa diambil kesimpulan secara general. 

3.Langkah Analysis 
Misal hasil hasil laboratorium menunjukkan positif gejala TB paru maka bisa di analisis bahwa status kesehatan masyrakat sekitar buruk,karena bakteri Mycobacterium tubebculosis tidak akan berkembang di dalam tubuh manusia.jika memliki imun dan ketahanan tubuh yang bagus,kemudian bisa dikategorikan bahwa masyarakat sekitar tingkat pendidikannya rendah karena dengan adanya gejala-gejala seperti itu tidak segera memeriksakan diri, tidak mementingkan kesehatan pula,kemudian kontak penderita satu sama lain sangat dekat sehingga banyak yang tertular akibat acuhnya terhadap kesehatan dirinya. 

4.Langkah Conclusion 
Dengan adanya data-data,hasil uji laboratorium maka harus segera dilakukan tindakan pencegahan,pengobatan penderita,penyuluhan.

TINDAK LANJUT

a).Jika memang hanya satu penderita TB Paru maka harus segera dilakukan pengobatan yang intensif,perbaikan gizi. 

b).Menghindarkan kontak antara penderita dengan faktor resiko apalagi keluarga,karena TB Paru bisa ditularkan melalui udara ketika sedang batuk,maupun alat makan bersama,dan terkena dahak penderita dan masuk ke makanan atau minuman 

c).Jika yang menderita TB Paru banyak maka secara otomatis pengobatan yang ekstra intensif,agar bisa sembuh dan tidak menular ke orang lain. Kemudian penyuluhan agar ketika ada tanda-tanda mirip TB Paru yang mengenai faktor resiko segera memeriksakan diri agar tidak berlanjut parah,kemudian perbaikan status gizi juga karena berpengaruh terhadap kondisi tubuh. 

C.CAMPAK 

Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus campak atau morbili. Pada awalnya penyakit campak agak sulit untuk dideteksi. Namun, secara garis besar penyakit campak bisa dibagi menjadi 3 fase. Fase pertama disebut masa inkubasi yang berlangsung sekitar 10-12 hari. Pada fase ini, anak sudah mulai terkena infeksi tapi pada dirinya belum tampak gejala apa pun. Bercak-bercak merah yang merupakan ciri khas campak belum keluar. Pada fase kedua (fase prodormal) barulah timbul gejala yang mirip penyakit flu, seperti batuk, pilek, dan demam. Mata tampak kemerah-merahan dan berair. Bila melihat sesuatu, mata akan silau (photo phobia). Di sebelah dalam mulut muncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3-4 hari. Terkadang anak juga mengalami diare. Satu-dua hari kemudian timbul demam tinggi yang turun naik, berkisar 38- 40,50c. Fase ketiga ditandai dengan keluarnya bercak merah seiring dengan demam tinggi yang terjadi. Namun, bercak tak langsung muncul di seluruh tubuh, melainkan bertahap dan merambat. Bermula dari belakang kuping, leher, dada, muka, tangan dan kaki. Warnanya pun khas; merah dengan ukuran yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Cara penularan penyakit campak  berlangsung sangat cepat melalui perantara udara atau semburan ludah (droplet) yang terisap lewat hidung atau mulut. Penularan terjadi pada masa fase kedua hingga 1-2 hari setelah bercak merah timbul. Campak merupakan penyakit akut yang mudah sekali menular dan sering terjadi komplikasi yang serius. Hampir semua anak di bawah 5 tahun di negara berkembang akan terserang penyakit ini, sedangkan di negara maju biasanya menyerang anak usia remaja atau dewasa muda yang tidak terlindung oleh imunisasi. 

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI CAMPAK 

Misal daerah X ada kasus Campak yang menyerang anak-anak,dan penderitanya tidak hanya satu,maka akan di lakukan peyelidikan epidemiologi,meliputi: 

a).Langkah Investigate(meliputi survey) 
Dengan mendatangi rumah warga ,menanyakan apakah ada kejadian sebelumnya seperti ini,apakah lebih besar penderitanya.Bagaimana gejala-gejala yang di alami anak-anaknya,umur berapa yang terindikasi menderita campak,bertanya apa saja kebiasaan penderita 

b).Langkah Collecting 
Setelah survey dirumah-rumah warga ,maka dikumpulkan data-data survey tadi,di lihat siapa-siapa yang memang terindikasi terkena campak,di golongkan sesuai umur. 

c).Langkah Analysis
Dari hasil pengumpulan data bisa dilihat yang berisiko terkena campak siapa saja,umur berapa,bagaimana konsumsi makanan sehari-sehari karena bisa mendukung keberlanjutan virus yang ada di tubuh si anak tersebut.Dengan begitu bisa dilihat status kesehatan daerah itu baik tau buruk.

d).Langkah Conclusion 
Dengan semua data yang diperoleh,akan segera dilaporkan ke pihak daerah setempat sepeti Ketua RT,Ketua RW atau bahkan Lurah agar segera dilakukan tindakan pengobatan maupun penyuluhan

TINDAK LANJUT 
  • Segera dilakukan pengobatan kepada penderita agar tidak semakin parah.
  • Bila campaknya ringan, anak cukup dirawat di rumah.
  • Kalau campaknya berat atau sampai terjadi komplikasi maka harus dirawat di rumah sakit. 
  • Anak perlu dirawat di tempat tersendiri agar tidak menularkan penyakitnya kepada yang lain. 
  • Apalagi bila ada bayi di rumah yang belum mendapat imunisasi . 
  • Beri penderita asupan makanan bergizi seimbang dan cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Makanannya harus mudah dicerna, karena anak campak rentan terjangkit infeksi lain, seperti radang tenggorokan, flu, atau lainnya. 
  • Masa rentan ini masih berlangsung sebulan setelah sembuh karena daya tahan tubuh penderita yang masih lemah. Lakukan pengobatan yang tepat dengan berkonsultasi pada dokter. 
  • Jaga kebersihan tubuh anak dengan tetap memandikannya. Anak perlu beristirahat yang cukup. 

D.KEMATIAN IBU

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan. Penyebab kematian ibu. adalah perdarahan, eklampsia atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus lama, komplikasi aborsi,dan infeksi. Kematian seorang wanita yg terjadi selama kehamilan sampai dgn 42 hr setelah berakhirnya kehamilan, tanpa memperhatikan lama dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh atau dipicu oleh kehamilannya atau penanganan kehamilannya, tetapi bukan karena kecelakaan 

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

Misal daerah X ada kasus kematian ibu,maka Penyelidikan epidemiologi perlu dilakukan,meliputi: 
a).Langkah Investigate 
Dalam hal ini dengan melakukan survey dirumah warga yang mempunyai kasus kematian ibu,menanyakan kapan meninggal setelah melahirkan apa dalam proses melahirkan,bagaimana konsumsi gizi selama kehamilan,apakah ada beban mental atau mungkin ada masalah,adakah riwayat penyakit sebelumnya,sudah pernah melahirkan berapa kali,umur berapa sekarang.

b).Langkah Collecting 
Dalam hal ini setelah data survey terkumpul di lakukan pengelompokan sesuai variable penelitian agar mempermudah dalam hal analisis.Dan mudah dalam menjelaskan ke orang awam.

c).Langkah Analysis
Dengan pengelompokan data-data sesuai variable,maka analisis dapat mudah dilakukan,seperti,umur yang sudah terlalu tua untuk proses kelahiran juga tidak bagus karena kondisi tubuh yang lemah,riwayat penyakit juga akan mempengaruhi ketika kelahiran semisal punya riwayat darah tinggi apa tumor di rahim,konsumsi gizi apakah bagus itu juga akan mempengaruhi kondisi si ibu dan si janin

 d)Langkah Conclusion 
Dengan ada data seperti itu maka harus segera dilakukan upaya pencegahan agar kematian ibu tidak semakin tinggi,kemudian upaya pemberdayaan wanita. 

PENCEGAHAN
Untuk mencegah kematian ibu akibat melahirkan semakin tinggi,maka perlu adanya pemberdayaan wanita,dan program safemotherhood dan meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas dancost effective. 

Tujuan Safe motherhood adalah sebagai upaya untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinannya dapat dilalui dgn sehat dan aman, serta menghasilkan bayi yg sehat, Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin, nifas. Selain menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. 

4 pilar dalam Safemotherhood: 
a.Keluarga Berencana 
b.Asuhan atenatal 
c.Persalinan bersih dan aman 
d.Pelayanan obstreti essential 

E.KEMATIAN BAYI/LAHIR MATI

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI 

a).Langkah Investigate 

Dalam hal ini dengan melakukan survey dirumah warga yang mempunyai kasus kematian bayi,menanyakan kapan meninggal,bagaimana konsumsi gizi selama kehamilan kali,umur berapa,ada penyakit pada si ibu.

b).Langkah Collecting 

Dalam hal ini setelah data survey terkumpul di lakukan pengelompokan sesuai variable penelitian agar mempermudah dalam hal analisis.Dan mudah dalam menjelaskan ke orang awam.

c).Langkah Analysis 
Dengan pengelompokan data-data sesuai variable,maka analisis dapat mudah dilakukan,seperti,umur yang sudah terlalu tua untuk proses kelahiran juga tidak bagus karena kondisi tubuh yang lemah,riwayat penyakit juga akan mempengaruhi ketika kelahiran semisal punya riwayat darah tinggi apa tumor di rahim,konsumsi gizi apakah bagus itu juga akan mempengaruhi kondisi janin 

d)Langkah Conclusion 

Dengan ada data seperti itu maka harus segera dilakukan upaya pencegahan agar kematian bayi tidak semakin tinggi,kemudian upaya pemberdayaan wanita dalam proses kelahiran agar janin selamat. 

PENCEGAHAN 
  • Salah satu cara untuk mengurangi angka kematian bayi akibat infeksi adalah program imunisasi, nutrisi seimbang, dan pemberian air susu ibu. Dengan imunisasi, biaya pengobatan untuk penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi bisa ditekan  20-25 kali. 
  • Penilaian ke atas janin dijalankan pada ibu-ibu yang berisiko tinggi terhadap masalah lahir mati - seperti ibu-ibu yang mempunyai masalah kesehatan (yang ada diabetes dan tekanan darah tinggi) terutama pada minggu terakhir kehamilan. 
  • Sekiranya semasa janin tersebut terdapat penemuan yang luar biasa, maka usaha untuk melahirkan bayi itu lebih awal mungkin dapat mengelakkan kejadian lahir mati. 
  • Catat pergerakan janin digunakan oleh para doktor untuk menjejak pergerakan janin dilakukan beberapa kali dalam sehari, terutamanya selepas minggu ke 26 kehamilan. 
  • Sekiranya bayi itu kurang menendang atau bergerak dari biasa, penilaian lanjutan ke atas janin perlu dijalankan.
  • Jaga kesehatan diri anda dengan baik sebelum mengandung. 
  • Setelah mengandung, dapatkan penjagaan ibu mengandung seawal mungkin untuk memastikan keadaan bayi anda sehat. 
  • Konsumsi makanan yang bergizi,dan ketenangan hati sangat perlu 
  • Dengan pemeriksaan rutin. 

Jumat, 15 Oktober 2010

Epidemiologi den peranannya di bidang kesehatan masyarakat

EPIDEMIOLOGI

Batasan ( menurut Frost(1927), Paul(1938); Mac Mahon & Pugh(1970) dan Omran (1974)
Epi = pada atau tentang.
Demos = rakyat/penduduk
Logos = ilmu
“ ilmu yang mempelajari tentang hal-halyang terjadi pada rakyat”
Definisi
“ Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia/masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar. Pertama, penyakit pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak. Kedua, penyakit pada manusia sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor preventif yang dapat diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai populasi, tempat, dan waktu. Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat didefinisikan sebagai ” ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan – determinan frekuensi penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia.
Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa epidemiologi pada dasarnya merupakan ilmu empirik kuantitatif, yang banyak melibatkan pengamatan dan pengukuran yang sistematik tentang frekuensi penyakit dan sejumlah faktor-faktor yang dipelajari hubungannya dengan penyakit.
Tujuan akhir riset epidemiologi yaitu mencegah kejadian penyakit, mengurangi dampak penyakit dan meningkatkan status kesehatan manusia. Sasaran epidemiologi adalah populasi manusia, bukan individu. Ciri-ciri ini yang membedakan epidemiologi dari ilmu kedokteran klinik dan ilmu-ilmu biomedik, yang lebih memusatkan perhatiannya kepada individu, jaringan, atau organ.
Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan dampak dari tindakan pengendalian kesehatan masyarakat, program pencegahan, intervensi klinis dan pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau mengkaji dan menjelaskan faktor lain yang berdampak pada status kesehatan penduduk. Epidemiologi penyakit juga daapt menyertakan deskripsi keberadaannya di dalam populasi dan faktor – faktor yang mengendalikan ada atau tidaknya penyakit tersebut.
Batasan Epidemiologi
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat pokok yakni:


1.       Frekwensi masalah kesehatan
Frekeunsi yang dimaksudkan di sini menunjuk kepada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia. Untuk dapat mengetahui frekwensi suatu masalah kesehatan dengan tepat ada dua hal pokok yang harus dilakukan yakni menemukan masalah kesehatan yang dimaksud untuk kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.
2.       Penyebaran masalah kesehatan
Yang dimaksud dengan penyebaran masalah kesehatan disini adalah menunjuk pada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Yakni menurut ciri-ciri manusia ( man ), tempat ( place ), dan waktu ( time ).
3.       Faktor-faktor yang mempengaruhi
Menunjuk kepada faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekwensi, penyebaran dan ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri.
Tujuan Epidemiologi
Menurut Lilienfield dan Lilienfield, ada tiga tujuan umum studi epidemiologi, yaitu:
1.       Untuk menjelaskan etiologi satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial atau perilaku
2.       Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu biomedis yang terbaru
3.       Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah – langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang beresiko, dan untuk pengembangan langkah – langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan, yang kesemuanay itu akandigunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah – langkah, kegiatan, dan program intervensi
Peran dalam Kesehatan Masyarakat
Meninjau dari penjelasan tentang pengertian epidemiologi, serta ruang lingkupnya, seorang ahli epidemiologi atau epidemiolog memiliki peran-peran penting dalam kesehatan masyarakat. Ada beberapa peranan epidemiolog dalam kesehatan masyarakat, diantaranya adalah:
1.       Mencari  / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data untuk penanggulangan serta cara pencegahannya.
2.       Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang terancam.
3.       Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.
4.       Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya, baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar biasa ( KLB ) / wabah dalam masyarakat.

Pengertian Pokok Epidemiologi
1. Frekuensi masalah Kesehatan-> banyaknya masalah kesehatan( kesakitan, kecelakaan dll) pada sekelompok manusia.
2. Penyebaran masalah kesehatan.pengelompokkan masalah kesehatn menurut keadaan tertentu,
3. Person(manusia) ; Place(tempat) dan Time(waktu).
4. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi : Faktor penyebab suatu maslah kesehatan, baik yang menerangkan frekuensi, penyebarannya maupun penyebab timbulnya masalah kesehatan.

Ruang lingkup epidemiologi
1. Subjek dan objek epidemiologi : masalah kesehatan ( p.menular,p.tdk menular, kecelakaan, bencana alam dsb).
2. Masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia.( bedakan dengan ilmu kedokteran klinik?).
3. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan tesebut ->Metode Lit epid-> penyebab msl dan timbulnya masalah kesehatan.
Peranan dan Manfaat epidemiologi
1. Membantu pekerjaan Administrasi Kesehatan ->POAC masalah Kesehatan
2. Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan -> langkah penanggulangan( preventif dan kuratif).
3. Dapat menerangkan perkembangan alamaiah suatu penyakit -> guna menghentikan perjalanan penyakit supaya dapat dicegah efek berkelanjutan.
4. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan menurut PPT.
• Epidemi -> msl kesehatan(penyakit) pada daerah ttt, waktu singkat frekuensi meningkat.
• Pandemi -> epidemi + penyebarannya meluas.
• Endemi -> keadaan dimana masalah kesehatan frekuensinya pada suatu wilayah ttt menetap dlm waktu lama.
• sporadik : Maslah kesehatan pada wil ttt -> frekuensi berubah-ubah menurut perubahan waktu.
• Wabah : kejadian berjangkitnya suatu penyakit dalam masyarakat dengan jumlah penderita meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu, serta dapat menimbulkan malapetaka.
KONSEP PENYAKIT
1. Penyakit adalah suatu manifestasi dari timbulnya gangguan dan atau kelainan pada diri seseorang yang sehat.
2. Timbulnya gangguan/kelainan dikemukakan oleh Gordon dan Le Richt(1950) yang menitikberatkan dari sudut ekologi.timbulnya penyakit dipengaruhi 3 faktor:
• Pejamu(host): diri manusia yang mempengaruhi
• Agent(bibit penyakit) : substansi atau elemen kehadirannya atau ketidakhadirannya dapat menyebabkan atau menggerakkan timbulnya penyakit.
• Environment(lingkungan) adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perekambanagn suatu organisme.
Hubungan Host Agent Environment
( The Epidemiologi Triangle)
1. Sehat : Kedudukan Host, Agent dan Environment seimbang
2. Sakit, bila agent meningkat, daya tahan tubuh menurun, lingkungan berubah
Konsep penyakit
(jaring-jaring sebab-akibat)
• timbulnya penyakit dicegah dng memtong mata rantai sebab akibat
• Penyakit tdk bergantung pada satu sebab berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian sebab-akibat
RODA( WHEEL)
hubungan manusia – lingkungan tetapi tidak menekankan agent
The Naural History of Disease
Ada 5 tahapan Perkembangan Suatu Penyakit
1. Tahap Prepatogenesis (tahap sebelum sakit) Interaksi Host, agent dan environment.
2. Tahap inkubasi. :Bibit penyakit masuk kedalam tubuh kemudian timbul gejala penyakit(masa inkubasi penyakit tidak sama) Bila daya tahan tubuh kuat perkembangan penyakit lambat sampai timbulnya penyakit.
3. Tahap Penyakit Dini. : Dihitung mulai munculnya gejala penyakit sampai orang telah jatuh sakit_> ringan berobat jalan.
4. Tahap Penyakit Lanjut : Penderita tidak dapat melakukan pekerjaan apapun-> perlu perawatn lebih baik di rumah sakit, tergantung macam penyakit.
5. Tahap akhir Penyakit
• Sembuh sempurna.>> fungsi dan bentuk tubuh kembali pada seb.sakit.
• Sembuh cacat.
• carier
• Khronis
• Meninggal
PENCEGAHAN PENYAKIT
Tindakan lebih dahulu sebelum kejadian yang didasarkan pada keterangan bersumber hasil analisis epidemiologi.
Tingkat pencegahan:
1. Primary Prevention -> target orang sehat.
a. Health promotion
b. Specific protection

2. Secondary Prevention-> baru terkena penyakit.
c. Early diagnosis & Prompt Treatment.
3. Tertiary Prevention _> penderita penyakit ttt
d. Disability limitation & rehabilitation.
Program Pencegahan
Pada Tingkat I
a. Mengurangi penyebab peranan
• desinfeksi, pasteurisasi, sterilisasi
• karantina,
• mengurangi sumber allergen/ toksin /fisika .
• mengurangi/menghindari setiap perilaku yang memperbesar risk.
b. Mengatasi/memodifikasi lingkungan
• perbaikan fisik: air minum, sanitasi lingkungan
• perbaikan biologis: PSN, pembrantasan vector penyk
• perbaikan sosial : kpdtn rumah, hub sosial.
c. Meningkatkan daya tahan host
• perbaikan gizi, imunisasi; ketahanan fisik OR, psikologis.
Pada Tingkat II -> penderita/terancam akan menderita agar penyakit tdk meluas/menghentikan
proses penyakit lebih lanjut :
a. Pemberian chemoprophylaxis : Prepathogenesis.
b. Pencarian penderita secara dini dan aktif.
• pemeriksaan berkala.
• Screening (pencarian pndrt scr umum untuk penyakit ttt)
• pengobatan/perawatan pasien ttt.
Pada Tingkat III -> mencegah cacat, kematian penyebab ttt dan rehabilitasi
• pengobatan perawatan penderita kencing manis, tek.darah tinggi, saraf dlll.
• rehabilitasi fisik/medis
• rehabilitasi mental/psycho
• rehabilitasi sosial